VARITAS KAKAO

Oleh -

 

Mari kita bahas perbedaan antara varietas kakao MCC dan RCC:


Kakao MCC (Masamba Cocoa Clone)

  1. Asal-usul: Dikembangkan di daerah Masamba, Sulawesi Selatan.
  2. Kelebihan:
  3. Tahan terhadap penyakit Vascular Streak Dieback (VSD) dan busuk buah.
  4. Toleran terhadap hama penggerek buah kakao.
  5.  Pertumbuhan vigor (kuat).
  6.  Potensi hasil tinggi.
  7.  Kualitas biji baik.

 Kekurangan:

  1.  Tidak tahan terhadap genangan air.
  2.  Contoh klon MCC: MCC 01, MCC 02.

Kakao RCC (Regional Cocoa Clone)

 * Asal-usul: Dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia, tergantung pada nomor serinya.

 * Kelebihan:

  1.    * Memiliki keunggulan spesifik, tergantung pada klonnya.
  2.    * Ada yang tahan terhadap penyakit tertentu.
  3.    * Ada yang memiliki hasil tinggi.
  4.    * Ada yang memiliki kualitas biji yang sangat baik.

 * Kekurangan:

  1. Karakteristik sangat bervariasi, tergantung pada klonnya.

 * Contoh klon RCC: RCC 70, RCC 71, RCC 72, RCC 73.

Perbedaan Utama

  1.  Asal Daerah: MCC berasal dari Masamba, sedangkan RCC dari berbagai daerah.
  2.  Karakteristik: MCC lebih seragam dalam karakteristiknya, sedangkan RCC sangat bervariasi.
  3. Jumlah Klon: MCC memiliki beberapa klon yang populer (MCC 01, MCC 02), sedangkan RCC memiliki puluhan klon dengan karakteristik berbeda-beda.

Informasi Tambahan

 * Pemilihan varietas kakao sebaiknya disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan tujuan penanaman.

 * Sebaiknya konsultasikan dengan ahli pertanian atau petani kakao yang berpengalaman untuk mendapatkan rekomendasi varietas yang tepat.

Semoga informasi ini bermanfaat!


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelaporan Melalui Form LTT 2025

Oleh -
Gambar
Sistem pelaporan melalui aplikasi E-Pusluh  Android menjadi salah satu instrumen utama dalam mempercepat perkembangan LTT. Selain itu, Pelaporan harian LTT wajib disampaikan oleh para penyuluh maksimal pukul 13.00 WIB setiap hari melalui aplikasi e-Pusluh berbasis Android. Selanjutnya, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) wajib melakukan verifikasi paling lambat pukul 14.00 WIB. Para penyuluh diwajibkan untuk menyampaikan laporan setiap hari maksimal pukul 19.30 Wib.  Pencapaian evaluasi dilakukan setiap bulan oleh koordinator guna meningkatkan akurasi dan efektivitas pelaporan.   Selain pelaporan, penyuluh pertanian juga bertanggung jawab dalam mendampingi petani dalam identifikasi lokasi, luas tanam, serta pengelolaan sarana produksi seperti benih, pupuk, dan pengendalian hama. Pemerintah juga menekankan pentingnya optimalisasi lahan rawa dan program sawah baru sebagai strategi utama dalam peningkatan produksi padi nasional. Dengan koordinasi yang intensif dan s...
Read more »

KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI KECAMATAN SEI DADAP

Oleh -
Gambar
 BPP Sei Dadap bersama KTNA Kecamatan Sei Dadap membentuk Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) berbentuk Koperasi dengan Nama KOPERASI KTNA SEI DADAP  KOPERASI KTNA SEI DADAP  dibentuk pada tahun 2014 dengan usaha  Penggemukan Sapi dan Usaha Simpan Pinjam. Rembuk KTNA diadakan rutin  minggu Pertama setiap bulan  Setiap Tahun menjelang Bulan Suci Ramadhan BPP  dan KTNA Sei Dadap membagikan sembako kepada anggota  yang dananya diambil dari Sisa Hasil Usaha Koperasi Berikut beberapa dokumentasi kegiatan dan Pemberian sembako dari tahun ketahun yang dananya diambil dari sisa hasil usaha (SHU) Koperasi ) yang sempat di publikasikan melalui chanel You Tube
Read more »

MOTIVASI BAGI PENYULUH

Oleh -
Gambar
  Seorang penyuluh pertanian modern perlu memiliki beragam keterampilan dan pengetahuan yang didukung oleh peralatan yang memadai. Berikut adalah beberapa hal penting yang harus dimiliki oleh seorang penyuluh pertanian: 1. Pengetahuan dan Keterampilan Teknis:  * Penguasaan Materi Penyuluhan: Memahami dengan baik berbagai aspek pertanian, seperti teknik budidaya tanaman, peternakan, perikanan, pengelolaan lahan, pengendalian hama dan penyakit, serta penggunaan pupuk dan pestisida yang bijak.  * Kemampuan Komunikasi: Mampu menyampaikan informasi secara jelas, efektif, dan mudah dipahami oleh petani.  * Keterampilan Mengajar: Mampu memfasilitasi proses pembelajaran petani, baik secara individu maupun kelompok.  * Pemahaman Teknologi Pertanian: Menguasai dan mampu menerapkan teknologi pertanian modern, seperti penggunaan alat mesin pertanian (alsintan), sistem irigasi modern, dan aplikasi digital di bidang pertanian.  * Kemampuan Adaptasi: Mampu menyesuaikan di...
Read more »